Kamis, 03 Desember 2015

Ilmu Komunikasi Tradisi Kritis



DOSEN PENGAMPUH
SUCI SINTA ,M.Ikom

TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
 


TUGAS KELOMPOK
TRADISI KRITIS KOMUNIKASI







DISUSUN   KEL.4
1.      HERWIN
2.      NEILA RAHMA ARFINA
3.      DWIGA MONIQ ADELIN
4.      IGA ARIEVA

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS  DAKWAH  DAN   KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  SULTAN SYARIF KASIM  RIAU
PEKANBARU.RIAU
TP.2015-2016


Tradisi  Kritis

Tradisi kritis menjelaskan bahwa kekuasaan dan keistimewaan yang dimilki suatu kelompok, serta penindasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu terhadap kelompok lain merupakan produk dari bentuk komunikasi tertentu terhadap kelompok lain yang ada di masyarakat. Pemikiran yang dikemukakan oleh tradisi kritis dipandang penting dalam perkembangan teori koomunikasi dewasa ini. Walaupun terdapat beberapa variasi pemikiran dalam kelompok teori kritis, namun kesemuanya mengemukakan 3 hal yang penting yaitu:[1].
Teori kritis menggunakan pendekatan yang lebih filosofis , menekankan pada struktur sosial yang lebih luas dimana komunikasi masa itu fokus pada siapa yang mengontrol suatu sistem komunikasi. Bahkan beberapa ahli teori krtis , meski tidak semua berorientasi pada marxisme. Ahli teori krtis cenderung mengkritik paraa peneliti empiriskarena tidak tepat menerapkan metode ilmu fisika pada manusia dan masyarkat, karena fokus penelitian mereka yang terlalu sempit,dan karena pengabaian kepentingan yang besar terhadap kepemilikan serta pengendalian media.
A.    Ciri-ciri Teori Kritis

Teori kebudayaan kritis yang lebih maju memiliki sejumlah konsepsi yang berbeda mengenai hubungan antara media dan kebudayaan. Namun demikian semua teori kritis memiliki karakteristik yang sama yaitu:
·         Teori-teori itu cenderung bersifat meluas atau macroscopic yaitu menguji efek-efek media secara luas dan bersifat budaya.
·         Teori kebudayaan kritis diakui secara terbuka memiliki moti-motif polotik yang didasarlkan atas ajaran neomarxis ,oreantasi ajaran ini berdasarkan politik aliran kiri.
·         Tujuan penganut teori ini adalah untuk mendorong perubahn dalam hal kebijakan pemerintah atas media, dan pada akhirnya mendorong perubahn pada media dan sistem kebudayaan.
·         Teori kebudayaan kritis menyelelidiki dan menjelasakn bagaiman kelompok elit menggunakan media masa untuk mempertahankan kekuasaan dan posisi istimewa mereka.

Menurut Brian Fay (1975) mengemukakan tiga hal penting yang sama yaitu seperti berikut.[2]
·         Tradisi kritis berupaya untuk memahami sistem yang sudah baku yang diterima masyarakat begitu saja termasuk juga struktur kekuasaan dan kepercayaan atau ideologi yang mendominasi masyarakat,namun tradisi kritis memberikan perhatian utama pada kepentingan siapa yang lebih dilayani oleh struktur kekuasaan yang ada.
·         Teori  krtis menunjukkan ketertarikannya untuk mengemukakan adanya suatu bentuk penindasan sosial dan mengusulkan suatu pengaturan kekuasaan dalam upaya mendukung emansipasi dan mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih bebas dan terpenuhi kebutuhnnya.
·         Para pendukung teori kritis berusaha memadukan anata teori dan tindakan.teori yang bersifat normatif harus bisa diimplementasikan untuk mendorong perubahn ditengah masyarakat.

Teori kritis memiliki gagasan bahwa media masa berfungsi memberikan pembenaran (justifikasi) dan mendukung status quo dengan mengorbankan masyarakat.para pendukung teori ini percaya bahwa masyarakat ditindas oleh pemilik modal, yaitu mereka yang menguasi alat produksi: tanah dan pabrik.teori budaya kritis juga memberikan perhatian pada bagaiman faktor ekonomi dan berbagai faktor lainnya mempengaruhi isi media masa yang menghasilkan distorsi dan bias terhadap isi berita dan liputan berita sehingga menguntungkan mereka yang berkuasa.

W .Lance Bennet (1988) melakukan penelitian dibidang riset produksi berita,[3] yang menyatkan adanya 4 ketentuan (Konfensi) yaitu:
·         Personalisasi berita ( Personalized News ) membahas tentang manusia .
·         Dramatisasi Berita( Dramatized News ) . Sebagaimana program hiburan, maka berita yang disajikan media masa khusunya televisi , harus dikemas sedemikian rupa agar terlihat menarik dengan cara di dramatisir.
·         Pragmentasi berita ( pragmentit News )tuntutan waktu dna biaya yang dialami pekrja media sering kali mengahsilkan berita yang singkat dan sepotong-sepotong. Tidak banyak ruang yang tersedia untuk memberikan perspektif dan konteks bagi berita yang disajikan.
·         Normalisasi berita ( Normalized News) .Media masa dalam meyampaikan berita cenderung lebih banyak menggunkan cara pandang tau prespektif pemerintah atau penguasa, khusunya dalam berita-berita mengenai bencana, baik bencana alam atau bencana hasil ulah manusia.
1.      Tradisi kritis berupaya untuk memahami sistem yang sudah baku yang sudah siterima masyarakat begitu saja (taken-for-granted systems) termasuk juga stuktur kekuasaan dan kepercayaan atau ideologi yang mendominasi masyarakat, namun tradisi kritis memberikan perhatian utama kepada siapa yang lebih dilayani oleh stuktur kekuasaan yang ada.
2.       Teori kritis menujukkan ketertarikannya untuk mengemukakan adanya suatu bentuk penindasan sosial yang mengusulkan sesuatu pengaturan kekuasaan, dalam upaya mendukung emansipasi dan mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih bebas dan lebih terpenuhi kebutuhannya. Memahami adanya penindasan menjadi langkah pertama untuk menghapus ilusi dan janji manis yang diberikan suatu ideologi atau kepercayaan dan mengambil tindakan untuk mengatasi kekuasaan yang menindas.
3.      Para pendukung teori kritis berusaha untuk memadukan antara teori dan tindakan. Teori yang bersifat nirmatif harus bisa di implementasikan untuk mendorong perubahan di tengah masyarakat. Hubungan antara teori dan tindakan ini di gambarkan dalam ungkapan: “to read the world with an eye towards shaping it” (membaca dunia dengan mata tertuju pada upaya untuk mengubahnya)[4]. Penelitia yang dilakukan dalam teori kritis berupaya menunjukkan bagaimana kepentingan yang saling bersaing berbenturan (clash) dan menunjukkan cara bagaimana mengatasi benturan konfilk kepentingan itu dengann lebih dengan mengutamakan kepentingan kelompok tertentu khususnya kelompok Marginal (masyarakat lemah)
Pada bidang komunikasi, penganutu komunikasi secara khusus menunjukkan keterkaitannya pada bagaimana oesan dapat mendukung penindasan di masyarakat. Walaupun para pendukung teori kritis tertarik pada tindakan sosial namun mereka jug afokus pada wacana dan teks yang mendukung atau mempromosikan ideologi tertentu. Analisis wacana teori kritis memberikan perhatian pada teks yang menyatakan suatu sikap yang mendukung penindasan degan tanpa memisahkan dengan faktor-faktor lain yang ada pada keseluruhan sistem kekuasaan yang mendukung penindasan. Dalam perkembangan teori kritis memmiliki sejumlah percabangan antara lain yang terpenting adalah:
1.      Marxisme
Ajaran marxisme berpandangan bahawa masyarakat di tindas oleh pemilik pabrik dan tanah yaiti kaum kapitalis. Masyaraat mengalami penindasan yang di lakukan oleh kelompok kuat atas kelompok lainnya. Menurut pandangan ini, kelompok buruh harus bangkit melawan kelompok pengusaha yang dominan yang merebut sumber sumber produksi, hanya dengan cara inilah kebebasan kerja dapat dicapai.

2.      Frankfurt school
Frankfurt school yaitu kelompok ahli filsafat jerman yang dimotori oleh dua serjana yaitu Rheodor Adorno dan Max Horkheimer bekerja sama dengan institute for social research yang didirikan di Frank frut pada tahun 1923.[5] Dalam upaya untuk mendorong munculnya pemikiran sosial yang luas mampu menawarkan kajian yang koprehensif yang dapat mendorong perubahan masyarakat, budaya, ekonomi, dan kesadaran.  Pemikiran sosial ynag luas inilah di sebut sebagai teori kritis.
3.      Postmodrennisme
Postmodernisme muncul pada tahn 1970an yang menjelaskan 6 pernyataan  mengenai munculnya pemikiran pusmo yaitu:
1.      Postmoderen menjelaskan suatu priode waktu ketika janji modernisme tidak lagi dapat di benarkan .
2.      Kita telah menjadi alat dari alat yang kita buat
3.      Dalam dunia postmoderen , setiap klain mengenai kebenaran dan kepastian moral adalah tersangka.
4.      Gambaran menjadi lebih penting dari apa yang diwakilinya
5.      Dengan bantuan media kita dapat mencampur dan mencocokkan berbagai gaya dan selera untuk menciptakan suatu identitas unik
6.      Pusmo juga dapat dilihat sebagai bentuk tata ekonomi baru, suatu masyarakat konsumen berdasarkan kapitalisme multinasional.

4.      Feminisme
Feminisme telah lama menjadi bahan kajina eting dan berpengaruh dalam kelompok pemikiran atau tradisi kritis . orang mendefenisikan feminisme dalam berbagai cara mulai dari gerakan untuk melindungi hak perempuan hingga untuk mengakhiri seluruh bentuk penindasan. Upaya yang dilakukan para feminis pada dasar nya lebih dari sekedar studi mengenai gender , namun juga menawarkan berbagai teori yang memfokuskan perhatian pada pengalaman wanita danmenjelaskan hubungan antara gender sebagai salah satu kategori sosial dengan kategori sosial lainnya.
A.    Permasalahan Teoritis Yang Muncul Karena Perubahan Di Lingkunagan Media

Perubahan di lingkuangan media memberikan permasalahan baru bagi para teoritisi.bagaimana seharusnya teori komunikasi berubah hingga dapat menjelaskan media baru ini? Pendekatan aa yang harus digunakan untuk merespon media baru ini? tiga pendekatan mungkin berguna untuk  mengembangkan teori untuk menanggapi komunikasi cyberspace ini:

1.      Pusatkan perhatian pada konsep teoritis utama yang berkaitan dengan mediabaru,konsep ini merupakan interaktivitas,multimedia, hiperteks, hiperlink, konvergensi media,informasi digital dan yang lainnya.konsep ini masih butuh klarifikasi dan prnjelasan sebelum bisa digunkan secara efektif dalam teori . disamping itu, masih ada konsep lain yang harus dikembangkan.
2.      Pelajari teori yang ada agar bisa diterapkan pada lingkungan komunikasi yang baru. Mislnya , apakah teori pengolahan dan penentuan agenda berfungsi secara sama di cyberspace denagn media masa tradisional? Sejauhmanakah teori itu perlu dimodifikasi berkaitan dengan format komunikasi baru?
3.      Kembangkan teori-teori baru dan pndekatan riset baru untuk menanggapi media baru ini , contoh jenis teori baru ini adalah: teori media morfosis yang dikemukan oleh Roger Fidleer yang berusaha menjelaskan pengaruh media baru terhadap media yang sudah ada ( lama ).
















DAFTAR PUSTAKA


Bungin,Burhan ,S.SOS.,M.SI.2006.Sosiologi Komunikasi: Teori,Paradigma,dan Diskusrsus Teknologi Komunikasi Masyarakat.Jakarta:Kencana

 Efendi sofyan.1992.Manusia Komunikasi,Komunikasi Manusia.Jakarta: Kompas

M.A Morissan.2002.Teori Komunikasi Massa.Jakarta :Ghalia Indonesia

Morissan.2013.Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Jakarta:Kencana

Paterson.1987.Pengantar Teori Komunikasi 1.Jakarta :Salemba Humanika


[1] Littlejohn, hlm. 47
[2] Brian Fay,Social Theory and Political Practice,London:Allen & Unwin,1975, hlm. 94
[3] Stanle J.Baran,Introduction To Mass Komunication,:Media Literacy and Cultur,Mayfield Publicing Company, 2001 ,hlm. 336
[4] Della Pollock dan J. Robert Cox, Historicizing ‘Reason’:Critical Theory, Practice, and Postmodernitiy, Communication Monograph 58, 1991.
[5] Kedua sarjana ini hijrah ke amerika serikat pada tahun 1930 an karna takut di tangkap hitker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar