DOSEN
PENGAMPUH
SUCI
SINTA ,M.Ikom
|
TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI
|
TUGAS KELOMPOK
TRADISI KRITIS KOMUNIKASI
DISUSUN KEL.4
1.
HERWIN
2.
NEILA RAHMA ARFINA
3.
DWIGA MONIQ ADELIN
4.
IGA ARIEVA
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU.RIAU
TP.2015-2016
Tradisi
Kritis
Tradisi kritis menjelaskan bahwa kekuasaan dan
keistimewaan yang dimilki suatu kelompok, serta penindasan yang dilakukan oleh
kelompok tertentu terhadap kelompok lain merupakan produk dari bentuk
komunikasi tertentu terhadap kelompok lain yang ada di masyarakat. Pemikiran
yang dikemukakan oleh tradisi kritis dipandang penting dalam perkembangan teori
koomunikasi dewasa ini. Walaupun terdapat beberapa variasi pemikiran dalam
kelompok teori kritis, namun kesemuanya mengemukakan 3 hal yang penting yaitu:[1].
Teori
kritis menggunakan pendekatan yang lebih filosofis , menekankan pada struktur
sosial yang lebih luas dimana komunikasi masa itu fokus pada siapa yang
mengontrol suatu sistem komunikasi. Bahkan beberapa ahli teori krtis , meski
tidak semua berorientasi pada marxisme. Ahli teori krtis cenderung mengkritik
paraa peneliti empiriskarena tidak tepat menerapkan metode ilmu fisika pada
manusia dan masyarkat, karena fokus penelitian mereka yang terlalu sempit,dan
karena pengabaian kepentingan yang besar terhadap kepemilikan serta
pengendalian media.
A. Ciri-ciri Teori
Kritis
Teori kebudayaan kritis yang lebih
maju memiliki sejumlah konsepsi yang berbeda mengenai hubungan antara media dan
kebudayaan. Namun demikian semua teori kritis memiliki karakteristik yang sama
yaitu:
·
Teori-teori itu
cenderung bersifat meluas atau macroscopic yaitu menguji efek-efek media secara
luas dan bersifat budaya.
·
Teori kebudayaan
kritis diakui secara terbuka memiliki moti-motif polotik yang didasarlkan atas
ajaran neomarxis ,oreantasi ajaran ini berdasarkan politik aliran kiri.
·
Tujuan penganut
teori ini adalah untuk mendorong perubahn dalam hal kebijakan pemerintah atas
media, dan pada akhirnya mendorong perubahn pada media dan sistem kebudayaan.
·
Teori kebudayaan
kritis menyelelidiki dan menjelasakn bagaiman kelompok elit menggunakan media
masa untuk mempertahankan kekuasaan dan posisi istimewa mereka.
Menurut Brian Fay
(1975) mengemukakan tiga hal penting yang sama yaitu seperti berikut.[2]
·
Tradisi kritis
berupaya untuk memahami sistem yang sudah baku yang diterima masyarakat begitu
saja termasuk juga struktur kekuasaan dan kepercayaan atau ideologi yang
mendominasi masyarakat,namun tradisi kritis memberikan perhatian utama pada
kepentingan siapa yang lebih dilayani oleh struktur kekuasaan yang ada.
·
Teori krtis menunjukkan ketertarikannya untuk
mengemukakan adanya suatu bentuk penindasan sosial dan mengusulkan suatu
pengaturan kekuasaan dalam upaya mendukung emansipasi dan mendukung terwujudnya
masyarakat yang lebih bebas dan terpenuhi kebutuhnnya.
·
Para pendukung
teori kritis berusaha memadukan anata teori dan tindakan.teori yang bersifat
normatif harus bisa diimplementasikan untuk mendorong perubahn ditengah
masyarakat.
Teori kritis memiliki
gagasan bahwa media masa berfungsi memberikan pembenaran (justifikasi) dan
mendukung status quo dengan mengorbankan masyarakat.para pendukung teori ini
percaya bahwa masyarakat ditindas oleh pemilik modal, yaitu mereka yang
menguasi alat produksi: tanah dan pabrik.teori budaya kritis juga memberikan
perhatian pada bagaiman faktor ekonomi dan berbagai faktor lainnya mempengaruhi
isi media masa yang menghasilkan distorsi dan bias terhadap isi berita dan
liputan berita sehingga menguntungkan mereka yang berkuasa.
W
.Lance Bennet (1988) melakukan penelitian dibidang riset produksi berita,[3]
yang menyatkan adanya 4 ketentuan (Konfensi) yaitu:
·
Personalisasi
berita ( Personalized News ) membahas tentang manusia .
·
Dramatisasi
Berita( Dramatized News ) . Sebagaimana program hiburan, maka berita yang disajikan
media masa khusunya televisi , harus dikemas sedemikian rupa agar terlihat
menarik dengan cara di dramatisir.
·
Pragmentasi
berita ( pragmentit News )tuntutan waktu dna biaya yang dialami pekrja media
sering kali mengahsilkan berita yang singkat dan sepotong-sepotong. Tidak
banyak ruang yang tersedia untuk memberikan perspektif dan konteks bagi berita
yang disajikan.
·
Normalisasi
berita ( Normalized News) .Media masa dalam meyampaikan berita cenderung lebih
banyak menggunkan cara pandang tau prespektif pemerintah atau penguasa,
khusunya dalam berita-berita mengenai bencana, baik bencana alam atau bencana
hasil ulah manusia.
1.
Tradisi
kritis berupaya untuk memahami sistem yang sudah baku yang sudah siterima
masyarakat begitu saja (taken-for-granted
systems) termasuk juga stuktur kekuasaan dan kepercayaan atau ideologi yang
mendominasi masyarakat, namun tradisi kritis memberikan perhatian utama kepada
siapa yang lebih dilayani oleh stuktur kekuasaan yang ada.
2.
Teori kritis menujukkan ketertarikannya untuk
mengemukakan adanya suatu bentuk penindasan sosial yang mengusulkan sesuatu
pengaturan kekuasaan, dalam upaya mendukung emansipasi dan mendukung
terwujudnya masyarakat yang lebih bebas dan lebih terpenuhi kebutuhannya.
Memahami adanya penindasan menjadi langkah pertama untuk menghapus ilusi dan
janji manis yang diberikan suatu ideologi atau kepercayaan dan mengambil
tindakan untuk mengatasi kekuasaan yang menindas.
3.
Para
pendukung teori kritis berusaha untuk memadukan antara teori dan tindakan.
Teori yang bersifat nirmatif harus bisa di implementasikan untuk mendorong
perubahan di tengah masyarakat. Hubungan antara teori dan tindakan ini di
gambarkan dalam ungkapan: “to read the
world with an eye towards shaping it” (membaca dunia dengan mata tertuju
pada upaya untuk mengubahnya)[4].
Penelitia yang dilakukan dalam teori kritis berupaya menunjukkan bagaimana
kepentingan yang saling bersaing berbenturan (clash) dan menunjukkan cara
bagaimana mengatasi benturan konfilk kepentingan itu dengann lebih dengan
mengutamakan kepentingan kelompok tertentu khususnya kelompok Marginal
(masyarakat lemah)
Pada bidang komunikasi, penganutu komunikasi secara
khusus menunjukkan keterkaitannya pada bagaimana oesan dapat mendukung
penindasan di masyarakat. Walaupun para pendukung teori kritis tertarik pada
tindakan sosial namun mereka jug afokus pada wacana dan teks yang mendukung
atau mempromosikan ideologi tertentu. Analisis wacana teori kritis memberikan
perhatian pada teks yang menyatakan suatu sikap yang mendukung penindasan degan
tanpa memisahkan dengan faktor-faktor lain yang ada pada keseluruhan sistem
kekuasaan yang mendukung penindasan. Dalam perkembangan teori kritis memmiliki
sejumlah percabangan antara lain yang terpenting adalah:
1.
Marxisme
Ajaran marxisme berpandangan bahawa masyarakat di
tindas oleh pemilik pabrik dan tanah yaiti kaum kapitalis. Masyaraat mengalami
penindasan yang di lakukan oleh kelompok kuat atas kelompok lainnya. Menurut
pandangan ini, kelompok buruh harus bangkit melawan kelompok pengusaha yang
dominan yang merebut sumber sumber produksi, hanya dengan cara inilah kebebasan
kerja dapat dicapai.
2.
Frankfurt school
Frankfurt school yaitu kelompok ahli filsafat jerman
yang dimotori oleh dua serjana yaitu Rheodor Adorno dan Max Horkheimer bekerja
sama dengan institute for social research yang didirikan di Frank frut pada
tahun 1923.[5] Dalam upaya untuk
mendorong munculnya pemikiran sosial yang luas mampu menawarkan kajian yang
koprehensif yang dapat mendorong perubahan masyarakat, budaya, ekonomi, dan
kesadaran. Pemikiran sosial ynag luas
inilah di sebut sebagai teori kritis.
3.
Postmodrennisme
Postmodernisme muncul pada tahn 1970an yang menjelaskan
6 pernyataan mengenai munculnya
pemikiran pusmo yaitu:
1.
Postmoderen
menjelaskan suatu priode waktu ketika janji modernisme tidak lagi dapat di
benarkan .
2.
Kita
telah menjadi alat dari alat yang kita buat
3.
Dalam
dunia postmoderen , setiap klain mengenai kebenaran dan kepastian moral adalah
tersangka.
4.
Gambaran
menjadi lebih penting dari apa yang diwakilinya
5.
Dengan
bantuan media kita dapat mencampur dan mencocokkan berbagai gaya dan selera
untuk menciptakan suatu identitas unik
6.
Pusmo
juga dapat dilihat sebagai bentuk tata ekonomi baru, suatu masyarakat konsumen
berdasarkan kapitalisme multinasional.
4.
Feminisme
Feminisme telah lama menjadi bahan kajina eting dan
berpengaruh dalam kelompok pemikiran atau tradisi kritis . orang mendefenisikan
feminisme dalam berbagai cara mulai dari gerakan untuk melindungi hak perempuan
hingga untuk mengakhiri seluruh bentuk penindasan. Upaya yang dilakukan para
feminis pada dasar nya lebih dari sekedar studi mengenai gender , namun juga
menawarkan berbagai teori yang memfokuskan perhatian pada pengalaman wanita
danmenjelaskan hubungan antara gender sebagai salah satu kategori sosial dengan
kategori sosial lainnya.
A.
Permasalahan
Teoritis Yang Muncul Karena Perubahan Di Lingkunagan Media
Perubahan di
lingkuangan media memberikan permasalahan baru bagi para teoritisi.bagaimana
seharusnya teori komunikasi berubah hingga dapat menjelaskan media baru ini?
Pendekatan aa yang harus digunakan untuk merespon media baru ini? tiga pendekatan
mungkin berguna untuk mengembangkan
teori untuk menanggapi komunikasi cyberspace
ini:
1.
Pusatkan
perhatian pada konsep teoritis utama yang berkaitan dengan mediabaru,konsep ini
merupakan interaktivitas,multimedia, hiperteks, hiperlink, konvergensi
media,informasi digital dan yang lainnya.konsep ini masih butuh klarifikasi dan
prnjelasan sebelum bisa digunkan secara efektif dalam teori . disamping itu,
masih ada konsep lain yang harus dikembangkan.
2.
Pelajari teori
yang ada agar bisa diterapkan pada lingkungan komunikasi yang baru. Mislnya ,
apakah teori pengolahan dan penentuan agenda berfungsi secara sama di cyberspace denagn media masa
tradisional? Sejauhmanakah teori itu perlu dimodifikasi berkaitan dengan format
komunikasi baru?
3.
Kembangkan
teori-teori baru dan pndekatan riset baru untuk menanggapi media baru ini ,
contoh jenis teori baru ini adalah: teori media morfosis yang dikemukan oleh
Roger Fidleer yang berusaha menjelaskan pengaruh media baru terhadap media yang
sudah ada ( lama ).
DAFTAR PUSTAKA
Bungin,Burhan ,S.SOS.,M.SI.2006.Sosiologi Komunikasi: Teori,Paradigma,dan
Diskusrsus Teknologi Komunikasi Masyarakat.Jakarta:Kencana
Efendi sofyan.1992.Manusia Komunikasi,Komunikasi Manusia.Jakarta: Kompas
M.A Morissan.2002.Teori Komunikasi Massa.Jakarta :Ghalia
Indonesia
Morissan.2013.Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Jakarta:Kencana
Paterson.1987.Pengantar Teori Komunikasi 1.Jakarta :Salemba Humanika
[1] Littlejohn, hlm. 47
[2] Brian Fay,Social Theory and Political Practice,London:Allen & Unwin,1975,
hlm. 94
[3] Stanle J.Baran,Introduction To Mass Komunication,:Media
Literacy and Cultur,Mayfield Publicing Company, 2001 ,hlm. 336
[4] Della Pollock dan J. Robert Cox, Historicizing ‘Reason’:Critical Theory,
Practice, and Postmodernitiy, Communication Monograph 58, 1991.
[5] Kedua sarjana ini hijrah ke amerika
serikat pada tahun 1930 an karna takut di tangkap hitker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar